Dalam kesempatan itu, Gusmiyadi menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif warga yang menjadikan Lubuk Larangan sebagai wadah kreativitas sekaligus upaya pelestarian sumber daya alam di wilayah Nagori Pamatang Gajing.
“Saya menilai kegiatan ini sangat positif, apalagi inisiatif masyarakat dalam mengelola kekayaan alam bisa memberi nilai tambah. Nantinya, dukungan dari Pemerintah Provinsi Sumut akan kita dorong, namun untuk saat ini saya pribadi bersama Pangulu sudah bekerja sama melaksanakan kegiatan ini dengan tema Mancing Bareng & Launching Lubuk Larangan Nagori Pematang Gajing,” ujar Gusmiyadi saat dikonfirmasi langsung di lokasi kegiatan, Sabtu (27/09) pukul 11.30 WIB.
Sementara itu, Pangulu Nagori Pamatang Gajing, Amri, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif warga sebagai langkah awal dalam mengelola potensi alam.
“Hadirnya Lubuk Larangan ini berawal dari keinginan masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Ke depan, kita juga merencanakan pengelolaan waduk di bagian atas menjadi embung yang bermanfaat bagi pertanian. Namun tujuan utama saat ini adalah merangsang kreativitas masyarakat, khususnya BUMDes, agar mampu mengelola sektor pariwisata yang berorientasi pada peningkatan pendapatan warga,” papar Amri.
Dukungan juga datang dari warga, salah satunya A. Purba yang menilai kegiatan ini sangat bermanfaat.
“Kami sangat mendukung adanya Lubuk Larangan ini. Semoga berjalan sesuai harapan masyarakat dan memberi manfaat positif, terutama untuk kegiatan wisata berbasis alam. Kami berterima kasih kepada Pangulu Amri Saragih dan Bapak Gusmiyadi yang sudah memprakarsai kegiatan ini. Berkat mereka, nagori kami bisa semakin maju dan berkembang,” ungkapnya kepada wartawan harian62.info.
Dengan antusiasme masyarakat serta dukungan pemerintah daerah, Lubuk Larangan Nagori Pematang Gajing diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata berbasis kearifan lokal yang mampu meningkatkan perekonomian warga.
(Hd/Mp, harian62.info)
0 Komentar