PRINGSEWU,harian62.info -
Pemerintah Kabupaten Pringsewu memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim dan pendidikan keagamaan dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Hipni, S.E., M.M., menghadiri kegiatan Gebyar Senyum Muharram 1447 H serta penyerahan santunan pendidikan untuk 60 anak yatim yang berlangsung di Halaman Pondok Pesantren Yatim Al Ishlah Pringsewu, Pekon Klaten, Kecamatan Gadingrejo, Rabu (09/07/2025).
Acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Ishlahul Umat Lampung ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial dan keagamaan yang menjadi bagian dari upaya Pemkab Pringsewu dalam menciptakan generasi Qur’ani yang kuat, cerdas dan berakhlak mulia.
Dalam sambutannya, Bupati Pringsewu melalui Staf Ahli Bupati Hipni menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan ini dengan lancar dan khidmat. Ia menyebut bahwa momen ini tidak hanya memperingati Tahun Baru Islam, namun juga menjadi penanda berdirinya lembaga pendidikan Islam yang mengkhususkan diri dalam pembinaan anak-anak yatim berbasis Al-Qur’an.
"Saya ucapkan selamat atas berdirinya Pesantren Yatim Al Ishlah Pringsewu. Semoga menjadi pusat pembinaan generasi muda yang berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an serta mampu mencetak insan yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia," ujar Hipni.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momen Tahun Baru Islam ini sebagai sarana introspeksi diri dan evaluasi terhadap segala amal perbuatan di tahun sebelumnya.
Menurutnya, semangat hijrah harus diterjemahkan dalam langkah nyata untuk kebaikan bersama, termasuk dalam proses pembangunan di Kabupaten Pringsewu.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Uspika Gadingrejo, jajaran Kesra Setdakab Pringsewu, Kepala Pekon Klaten, Kasatgas Wilayah Densus 88 Lampung, tokoh masyarakat, takmir masjid, serta undangan lainnya.
Pemerintah Kabupaten Pringsewu terus mendorong kolaborasi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan organisasi keagamaan dalam menciptakan lingkungan sosial yang peduli dan religius, sebagai fondasi utama dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
(Dani K)
0 Komentar