Pontianak,harian62.info -
Tim Pelaksana Program Revitalisasi Sekolah SMA Negeri 12 Pontianak Utara menyampaikan keberatan atas maraknya pemberitaan bernada negatif yang dinilai tidak melalui proses konfirmasi. Ketua Tim, Rahmadi, ST, menegaskan bahwa pihak sekolah merasa dirugikan karena informasi yang dipublikasikan tidak diverifikasi terlebih dahulu.
“Teman-teman media punya hak untuk membuat berita, tetapi tolong lakukan konfirmasi dulu. Jangan tiba-tiba terbit tanpa komunikasi. Itu bisa mencemarkan nama sekolah,” ujarnya.
Rahmadi menjelaskan bahwa pelaksanaan pembangunan di lapangan menghadapi berbagai tantangan, terutama keterbatasan anggaran serta adanya perbedaan signifikan antara standar perhitungan dari pusat dan kondisi riil di Kalimantan Barat.
“Kami hanya mengelola dana sesuai juknis. Seluruh pembayaran baik upah pekerja maupun pengadaan material dilaksanakan secara transparan. Tidak ada biaya tambahan yang dikeluarkan tanpa persetujuan kementerian,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa item pekerjaan terpaksa direvisi karena analisa harga dari pusat tidak sesuai dengan kondisi daerah. Meski demikian, seluruh penyesuaian telah dibahas, disepakati dengan konsultan serta fasilitator, dan telah memperoleh persetujuan resmi dari kementerian.
Ketua Tim turut mendorong pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap formulasi anggaran pada program revitalisasi berikutnya, termasuk memasukkan komponen biaya mobilisasi/lansir dan anggaran K3 yang hingga kini belum tercakup dalam paket pekerjaan.
“Harga material di daerah tidak bisa disamakan dengan di Jawa. Perbedaan inilah yang sering membuat sekolah terbebani,” pungkasnya.
(Tim)
0 Komentar