Aceh Utara,harian62.info -
Dugaan tindakan keji kembali mencoreng nama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Cot Girek. Perusahaan milik negara itu diduga melakukan rekayasa pembakaran terhadap kantor Afdeling III yang terletak di Berandang, Simpang Pondok Kates, guna memfitnah masyarakat yang sedang berjuang menuntut keadilan agraria.
Menurut informasi yang berkembang di lapangan, peristiwa pembakaran tersebut di lakukan oleh oknum pihak PTPN saat masyarakat melaksanakan aksi damai menuntut penyelesaian konflik tanah antara warga dengan pihak PTPN Cot Girek.
Namun, anehnya pihak PTPN sendiri yang pertama kali memotret dan memviralkan kejadian tersebut, seolah-olah pembakaran dilakukan oleh masyarakat.
Masyarakat menilai tindakan itu sebagai fitnah terencana dan strategi kotor perusahaan untuk menggagalkan perjuangan rakyat yang menuntut pengembalian lahan adat dan tanah ulayat mereka.
“Ini cara licik dan tidak bermoral. Mereka membakar sendiri lalu menuduh kami. Tujuannya jelas, agar masyarakat dituduh anarkis dan aksi kami bisa dibungkam,” ujar salah satu tokoh masyarakat Cot Girek.
Sebelumnya, masyarakat juga mengingatkan bahwa pihak PTPN Cot Girek pernah merusak masjid di Afdeling II serta mengganggu kuburan para ulama dan tokoh adat Aceh yang berada di kawasan konsesi perusahaan. Tindakan-tindakan tersebut memperkuat keyakinan warga bahwa PTPN Cot Girek tidak memiliki itikad baik menyelesaikan konflik agraria secara adil dan bermartabat.
Masyarakat bersama kelompok tani dan aliansi rakyat berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan mereka secara damai dan terbuka, menuntut agar pihak berwenang segera menyelidiki dugaan rekayasa pembakaran tersebut serta meminta pertanggungjawaban PTPN Cot Girek atas semua pelanggaran yang dilakukan terhadap hak-hak rakyat.
(BS)

0 Komentar