Sintang,harian62.info -
Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) yang digagas Kementerian PUPR dan dijalankan oleh P3A Tunas Jaya di Desa Telaga Dua dan Telaga Satu, Kecamatan Binjai Hulu, menuai sorotan tajam dari Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kalimantan Barat.
AWI menemukan indikasi kuat proyek bernilai ratusan juta rupiah itu dikerjakan asal-asalan, tidak tepat sasaran, dan jauh dari tujuan utama pemberdayaan petani. Sejumlah titik proyek bahkan berada di sekitar kebun sawit, bukan lahan pertanian produktif sebagaimana mestinya.
“Kualitas fisiknya rendah, saluran retak, dan pintu air tidak ditemukan. Ini jelas merugikan negara dan petani,”tegas Budi Gautama, Koordinator Tim Monitoring AWI Kalbar.
Salah satu proyek di Desa Telaga Dua senilai Rp195 juta dinilai gagal total karena tidak berfungsi optimal dan hanya tampak seperti formalitas administrasi.
AWI mendesak Balai Wilayah Sungai Kalimantan I (BWSK I) Pontianak untuk:
-
Menunda pencairan dana tahap berikutnya,
-
Memberikan sanksi tegas kepada pihak yang lalai, dan
-
Melakukan investigasi terbuka bersama lembaga independen.
Meski kecewa, para petani tetap berharap program P3-TGAI berlanjut dengan pengawasan ketat dan transparan, agar benar-benar bermanfaat bagi petani, bukan sekadar proyek seremonial.
AWI menegaskan akan terus mengawal setiap proyek PUPR agar tepat sasaran dan tidak menjadi ajang kepentingan oknum, meski proyek tersebut disebut-sebut terkait dengan figur berpengaruh di DPR RI Dapil Kalbar II.
(BG/Tim)
0 Komentar