Masuri, SH Bangun Pendopo Jawa Simbol Harmoni Budaya di Kabupaten Bengkalis

Bengkalis,harian62.info -

Ditengah geliat pembangunan Kabupaten Bengkalis, berdiri sebuah bangunan yang tidak hanya megah secara fisik, namun juga sarat makna budaya adalah Masuri, SH, sosok yang dikenal luas dengan panggilan Mas Bagong, yang menjadi inisiator pembangunan Pendopo Jawa-Melayu sebuah pusat kegiatan budaya yang merepresentasikan kekayaan kearifan lokal dan kolaborasi lintas etnis.


Terletak di Jl. Antara Gg. Pendopo (Tegal Sari), Desa Wonosari, Kecamatan Bengkalis, pendopo ini mengusung perpaduan arsitektur Joglo Jawa yang berpadu harmonis dengan ornamen khas Melayu Riau, menjadikannya salah satu bangunan bernilai budaya tinggi di jantung kota Bengkalis.


Ketika tim media mengunjungi lokasi pada 11 Mei 2025, pembangunan pendopo telah mencapai tahap akhir. Hanya tinggal pemasangan plang selembayung di bagian atap sebagai simbol pemersatu dua budaya besar yang berkembang bersama di tanah Bengkalis: Jawa dan Melayu.


Bangunan berukuran 20 x 20 meter ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti ruang ganti, ruang rapat, kamar mandi, ruang istirahat, dan lampu hias artistik. Lantai dari keramik putih berkualitas tinggi dipadukan dengan pintu kayu jati ukir Jepara bermotif pohon dewandaru, yang dalam filosofi Jawa diyakini sebagai kayu “pembawa wahyu.”


Bukan hanya sebagai pengusaha sukses dan Ketua KADIN Provinsi Riau, Mas Bagong juga dikenal sebagai Penasehat sekaligus Gus Pembina DPC ASWIN (Asosiasi Wartawan Internasional) Kabupaten Bengkalis, perannya di berbagai bidang menjadikannya figur teladan dalam kepemimpinan yang berjiwa sosial, budaya, dan inklusif.


Pendopo ini bukan hanya untuk warga Jawa, tapi untuk seluruh masyarakat. Tempat ini milik semua yang mencintai budaya dan kebersamaan,” ujar Mas Bagong saat diwawancarai.


Dengan semangat kebhinekaan, pendopo ini akan dibuka untuk umum tanpa dipungut biaya dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan seperti pernikahan, musyawarah adat, pertemuan lintas paguyuban, serta acara budaya antar suku di Bengkalis.


Mas Bagong juga tengah mengupayakan pengadaan perangkat gamelan Jawa, untuk mendukung pelestarian seni pertunjukan tradisional di daerah ini.


Rencananya, peresmian pendopo akan digelar pada pertengahan bulan Suro (Juli 2025) dan direncanakan dihadiri oleh tokoh penting seperti Gubernur Riau Abdul Wahid, Ustaz Abdul Somad, serta Bupati Bengkalis.


Dengan semangat "Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung," Mas Bagong telah memberi teladan bahwa pelestarian budaya harus hadir dalam bentuk nyata. Pendopo ini adalah warisan nilai, bukan sekadar bangunan, yang akan terus hidup bersama deny
ut nadi masyarakat Bengkalis lintas generasi.



(Hws)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung