Dampak Harga Singkong Murah, Anggota TNI AD di Way Kanan Olah Buah Singkong Menjadi Gaplek Cangkang

Way kanan, harian62.info -

Dampak harga hasil pertanian Buah Singkong murah, seorang anggota TNI AD dari Lapangan Terbang Udara Angkatan Darat (Lanudad) Gatot Soebroto mengolah buah singkong tersebut menjadi Gaplek Cangkang, Rabu (3/12/2024). 


Pengolahan Gaplek cangkang tersebut murni berbahan dasar buah singkong, yang diolah atau dicacah melalui mesin manual menjadi Gaplek. 


Selanjutnya setelah dicacah, kemudian gaplek dijemur sekitar 4 sampai 5 hari di lapangan yang bercuaca panas, lalu dijual ke Pabrik di PT Haida Bioteknologi, Tanjung Bintang, Lampung Selatan. Untuk harga gaplek cangkang sekitar Rp3 ribu perkilo di Pabrik tersebut. 


Sedangkan apabila Buah Singkong dijual langsung ke Lapak lapak atau Pabrik, cuma bertahan di Harga Rp350 sampai Rp400 per kilo. 

Selain harga murah, ada juga kendala lain yaitu dengan banyaknya lapak yang tutup. 


Diketahui bahwa, selain di Kampung Suma Mukti dan Way Tuba di Kabupaten Way Kanan, terdapat juga tempat pengolahan di kabupaten tetangga, yaitu Kabupaten Tulang Bawang Barat, dan Kota Metro. 


Anggota Lanudad pemilik usaha tersebut Kopda M Ridwan, menerangkan bahwa tempat usaha tersebut merupakan pengolahan singkong menjadi gaplek cangkang untuk bahan baku pakan ternak, pakan sapi, ikan patin, ayam, dan lain sebagainya. 


"Inspirasi kita ambil dari rekan Babinsa di tulang bawang barat, untuk mengajarkan kepada masyarakatnya untuk mengolah hasil panen singkong secara mandiri menjadi gaplek, " ungkap Kopda M Ridwan. 


"Kami kesulitan untuk menjual bahan baku hasil panen sendiri yang dijual ke Lapak, ataupun pabrik terdekat, dikarenakan harga murah, posisi lapak yang tutup. Kami berinovasi mencari ide ke rekan dan kawan. "


"Kami mempunyai niat menghasilkan gaplek ini yang kita olah dari singkong yang basah, hasil dicabut dari lahan, kita olah, ke lapangan tempat pengeringan, kita cacah setelah itu kita keringkan, sekitar 4 atau 5 hari kita temukan kadar air dibawah 13 persen, sehingga dirasa cukup untuk memenuhi syarat dan ketentuannya diterima di pabrik, " ujarnya. 


"Kami sudah melaksanakan 5 kali pengiriman sekitar 8 ton, sehingga total kesemuaan pengiriman sudah dirasa 40 ton. Pengiriman dilakukan dari Bulan September awal, artinya usaha ini sudah berjalan 4 Bulan, " ujarnya. 


"Harapannya kemungkinan kami masih makai pengeringan tradisional. Apabila seandainya nanti ada dukungan maupun bantuan, kemungkinan kami akan membuat pengeringan dalam bentuk, oven bed dryer yang memakai bahan bakar kayu, sehingga dalam 24 jam bisa kering," tutupnya. 



Sementara itu di tempat yang sama, Pembina Usaha Gaplek Cangkang milik Kopda M Ridwan yaitu, Wadan Lanudad Mayor Cpn (K) Deswiwi, A.Md mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada Anggotanya atas hasil ide dan usahanya tesebut. 


 "Saya sebagai pembina atau sebagai penanggung jawab dari kegiatan anggota kami, cukup merasa bangga dengan inovasi dengan apa yang mereka pelajari, sehingga kami tidak mengharapkan untuk harga singkong untuk naik, itulah salah satu yang menjadi motivasi kami, kenapa kami menjadikan bahan yang mungkin harganya lumayan anjlok menjadi berdaya guna dan mempunyai nilai ekonomis," katanya. 


"Satu pengharapan kami, agar pemerintah setempat merespon dengan baik kegiatan kami sehingga kami, mengharapkan dukungan dari pemerintah, khususnya Way Kanan, untuk mensuport kami, barangkali menyediakan atau membantu untuk pengadaan alat oven bed dryer, " harapnya. 


"Untuk para petani tetap semangat, tetap yakin, agar singkong yang kita usahakan bisa mencapai nilai jual yang lebih, mari kita kelola hasil bumi kita dengan baik, " pesannya. 


Terakhir, menurut Wadan Mayor Cpn (K) Deswiwi, menegaskan bahwa kegiatan usaha mereka tersebut hanya mengaplikasikan butir ke 8 dari 8 wajib TNI. 


"Kami hanya mengaplikasikan butir ke 8 dari 8 wajib TNI," tegasnya. 


Adapun isi 8 wajib TNI tersebut yaitu berisi:

1. Bersikap Ramah Tamah Terhadap Rakyat.

2. Bersikap Sopan Santun Terhadap Rakyat.

3. Menjunjung Tinggi Kehormatan Wanita.

4. Menjaga Kehormatan Diri Dimuka Umum.

5. Menjadi Contoh Dalam Sikap Dan Kesederhanaannya.

6. Tidak Sekali-kali Merugikan Rakyat.

7. Tidak Sekali-kali Menakuti Dan Menyakiti Hati Rakyat.

8. Menjadi Contoh dan Mempelopori Usaha-usaha Untuk Mengatasi Kesulitan Rakyat Sekelilingnya.


(Heri Yanto)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung