SORONG,harian62.info -
Protes tersebut disampaikan para wali murid secara langsung ke Kantor DPRD Kota Sorong saat Rapat Dengar Pendapat bersama pihak Sekolah SMPN 6 dan Dinas Pendidikan Kota Sorong.
Menanggapi hal itu, Lusiana menyebut aksi para wali murid merupakan bentuk kekecewaan yang wajar dan perlu disikapi secara serius. Menurutnya, ada harapan besar dari masyarakat agar anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan di sekolah yang diidamkan.
“Ini bukan sekadar persoalan teknis SPMB. Ini tentang harapan orang tua terhadap masa depan pendidikan anak-anak mereka,” ujar Lusiana saat ditemui usai menerima perwakilan orang tua siswa di ruang aspirasi DPRD Kota Sorong, Kamis (26/6/2025).
Lusiana mengaku akan membawa hasil pertemuan tersebut Bersama Komisi I kepada Pemerintah Kota Sorong, khususnya kepada Wali Kota Sorong, guna mencari solusi yang adil dan menyeluruh.
“Kami ingin agar program pendidikan gratis yang dicanangkan pemerintah benar-benar dirasakan secara merata dan adil oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa diskriminasi zonasi atau kendala teknis lainnya,” tegasnya.
Politisi perempuan itu juga mendorong agar ada evaluasi menyeluruh terhadap sistem zonasi, transparansi dalam proses seleksi, dan kebijakan afirmasi untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kami berharap pemerintah bisa lebih sensitif terhadap ketimpangan akses pendidikan yang masih dirasakan. Jangan sampai program pendidikan gratis hanya jadi slogan tanpa keadilan distribusi,” pungkas Lusiana.
(MWS)
0 Komentar