INDRAMAYU,harian62.info -
Dinamika politik di Kabupaten Indramayu tak hanya terasa menjelang Pemilihan Legislatif atau Pilkada. Bahkan saat mendekati Pemilihan Kuwu (Kepala Desa), tensi pergerakan politik dan organisasi pun ikut meningkat. Hal itu kini juga merambah ke ranah kewartawanan, khususnya di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Indramayu.
Belakangan ini, muncul klaim dari segelintir pihak yang mengaku telah mengantongi Surat Keputusan (SK) kepengurusan PWI Indramayu. Padahal, saat ini PWI Indramayu masih sah dan aktif di bawah kepemimpinan Dedy Setiyono Musashi.
Merespons situasi ini, Pimpinan Redaksi Pantura Headlines, Jujun Juhanda, menyatakan dukungan penuhnya terhadap hasil Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar oleh Keluarga Besar PWI Indramayu baru-baru ini.
“Rakor itu sangat tepat dan perlu dilakukan untuk mencegah polemik di internal media. Selama ini, PWI Indramayu dikenal sebagai organisasi yang harmonis, solid, dan saling menghormati antar elemen kewartawanan,” ujar Jujun, saat ditemui di sela aktivitasnya.
Meski tidak hadir langsung dalam Rakor tersebut, Jujun menyebut dirinya telah membaca hasil rapat yang dimuat di sejumlah media online. Dari Rakor tersebut, tercetus tujuh poin sikap penting yang menjadi garis perjuangan PWI Indramayu:
1. Menolak dengan tegas Surat Keputusan (SK) Pelaksana Tugas karena tidak mendasar dan dinilai cacat hukum;
2. Meminta kepada PWI Pusat untuk menyelesaikan persoalan internal dalam proses rekonsiliasi melalui Konferensi Persatuan yang disepakati melalui Kesepakatan Jakarta dengan berpedoman pada PD/PRT;
3. Memastikan saat ini Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu dalam kepemimpinan Dedy Musashi berjalan dengan sangat baik, kondusif dan harmonis;
4. Memastikan bahwa PWI Jawa Barat dan PWI Pusat tetap mengakui kepemimpinan Dedy Musashi sebagai Ketua PWI Indramayu yang sah hingga akhir masa jabatannya 30 November 2026 dan tidak mengakui adanya SK Pelaksana Tugas;
5. Meminta kepada semua pihak agar bersikap normatif dan bijaksana dalam menyikapi persoalan yang muncul, serta dilarang melakukan intervensi;
6. PWI Indramayu tetap menjalin kemitraan yang baik dengan pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya;
7. Jika ada pihak-pihak lain yang mengatasnamakan PWI Indramayu selain hasil Konferensi 30 November 2023, agar para pemangku kepentingan mengabaikannya. Dan jika pihak lain yang mengatasnamakan PWI Indramayu melakukan tindakan diluar ketentuan, maka akan dilakukan upaya hukum sebagaimana ketentuan yang berlaku.
Terkait dengan isu pencalonannya dalam Pemilihan Ketua PWI Indramayu periode 2026–2029, Jujun secara terbuka menyatakan kesiapannya.
“Saya tidak akan mundur. Insya Allah saya akan maju dan saat ini tengah mempersiapkan berkas-berkas pencalonan sesuai persyaratan,” tegasnya dengan semangat.
Meski begitu, Jujun menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati kepemimpinan PWI Indramayu yang sah saat ini.
“Pemilihan Ketua PWI masih cukup lama. Yang pasti, saat ini saya mendukung penuh kepemimpinan Pak Dedy Setiyono Musashi,” ucap Jujun sembari tersenyum.
Menutup pernyataannya, Jujun mengucapkan terima kasih atas dukungan dari rekan-rekan media yang telah memberitakan rencana pencalonannya.
“Saya hanya bisa mendoakan teman-teman media yang sudah mendukung dan memberitakan saya. Semoga suatu saat bisa berangkat haji ke Tanah Suci, seperti Mas Dedy Musashi,” tutupnya dengan haru.
(Arip)
0 Komentar