Palembang,harian62.info -
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam memaksimalkan kontribusi perusahaan melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP/CSR) memasuki tahap akhir. Hal ini ditandai dengan digelarnya Rapat Finalisasi Rencana Program TSP/CSR Muba Tahun 2026. Rapat ini berlangsung di ballroom Aston Palembang, Kamis (11/12/2025).
Disesi wawancara, Penjabat (Plt) Sekretaris Daerah Muba, Drs. Syafaruddin, M.Si, yang menegaskan bahwa harmonisasi antara kebijakan pembangunan daerah dengan dukungan dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah Muba menjadi prioritas utama Pemkab.
Ia menjelaskan, bahwa penyelarasan program TSP/CSR dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Muba bukan sekadar formalitas, tetapi langkah penting untuk memastikan pembangunan berjalan optimal dan tepat sasaran. Sinergi tersebut, katanya, akan memberikan hasil lebih efektif dan berdampak langsung pada masyarakat.
“Kegiatan hari ini sangat positif karena menyatukan seluruh program yang ada di Muba agar sejalan dengan visi-misi Bupati. Melalui kolaborasi dengan perusahaan lewat CSR, kita berharap berbagai kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi, terutama di bidang infrastruktur, pendidikan, kebudayaan, dan sektor lain yang telah direncanakan,” ujar Syafaruddin.
Ia menambahkan, bahwa di tengah kondisi penurunan anggaran daerah, peran perusahaan menjadi semakin penting. CSR diharapkan dapat mengisi ruang-ruang pembangunan yang belum terjangkau APBD tanpa mengurangi kualitas layanan publik.
Dengan menurunnya kapasitas anggaran pemerintah daerah, Pemkab Muba terus memperkuat koordinasi dengan puluhan perusahaan yang beroperasi di sektor migas, perkebunan, dan pertambangan. Langkah ini dilakukan untuk memastikan program CSR dapat diarahkan pada kebutuhan prioritas masyarakat.
“Skema yang kami bangun bertujuan untuk meningkatkan pendapatan daerah serta menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan kemampuan anggaran. Ke depan, kami berharap kerja sama Pemda Muba dan seluruh perusahaan dapat semakin solid dalam upaya menyejahterakan masyarakat,” jelas Syafaruddin.
Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap pemanfaatan CSR tidak berjalan parsial, tetapi terstruktur dan mampu memberi manfaat luas.
Di kesempatan yang sama, Ketua Forum CSR Muba, Irwandi Susanto Putra, menyampaikan bahwa rapat finalisasi ini menjadi momentum penting bagi penyelarasan program. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Bupati Toha, Forum CSR diberikan ruang lebih besar untuk terlibat langsung dalam proses perencanaan pembangunan daerah.
“Selama ini forum CSR belum pernah sedekat ini dengan pemerintah daerah. Namun, di bawah kepemimpinan Bupati Toha, kami diajak untuk benar-benar sinkron dengan program Pemda. Ini sebuah langkah maju,” tegas Irwandi.
Ia menjelaskan bahwa program CSR perusahaan selama ini telah mencakup banyak sektor, mulai dari sosial, budaya, pendidikan, keagamaan, olahraga, kepemudaan, hingga pembangunan infrastruktur.
Saat ini terdapat sekitar 60 perusahaan yang tergabung dalam Forum CSR Muba, sebagian besar berasal dari sektor migas, perkebunan, dan pertambangan.
“Kami tidak bisa fokus hanya pada satu program karena banyak sektor yang sama-sama membutuhkan perhatian. Penyaluran CSR tetap disesuaikan dengan kemampuan dan alokasi anggaran masing-masing perusahaan,” tambahnya.
Rapat finalisasi TSP/CSR 2026 ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi pembangunan Muba yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan sinergi lebih erat antara pemerintah daerah dan perusahaan, Pemkab Muba ingin memastikan bahwa program CSR benar-benar memberi dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kolaborasi strategis ini juga menjadi salah satu langkah penting dalam menjaga stabilitas pembangunan di tengah tantangan fiskal daerah dan meningkatnya kebutuhan masyarakat di berbagai sektor.
(fk)



0 Komentar