Ratusan Calon Jamaah Umrah Asal Pontianak Diduga Jadi Korban Penipuan Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah

                       Janji Berangkat Umrah Rp35 Juta, Ratusan Warga Justru Terlantar di Surabaya

Pontianak,harian62.info -

Ratusan calon jamaah umrah asal Pontianak dan sekitarnya diduga menjadi korban penipuan oleh Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah. Para jamaah yang telah menyetorkan dana sebesar Rp35 juta hingga Rp38 juta per orang itu hingga kini tak kunjung diberangkatkan ke Tanah Suci sebagaimana dijanjikan.


Seorang korban yang berhasil diwawancarai melalui sambungan telepon menuturkan, pihak koperasi awalnya menawarkan paket umrah murah dengan janji keberangkatan pasti. Para calon jamaah kemudian mengikuti seluruh arahan, termasuk keberangkatan dari Pontianak menuju Surabaya.


Pada 27 Oktober 2025 pagi, rombongan jamaah dari Terentang, Kabupaten Kubu Raya, berangkat melalui Dermaga Sungai Durian. Mereka dijemput oleh petugas koperasi bernama Safari dan Ida, kemudian diinapkan di penginapan terdekat. Keesokan harinya, 28 Oktober sekitar pukul 05.30 WIB, para jamaah diterbangkan menuju Surabaya melalui Bandara Supadio Pontianak.


Namun setibanya di Surabaya, janji keberangkatan ke Tanah Suci tak kunjung terwujud. “Kami langsung dibawa ke penginapan tanpa penjelasan. Tidak ada kepastian kapan berangkat,” ungkap salah satu jamaah yang meminta identitasnya dirahasiakan.


Beberapa hari kemudian, petugas koperasi bernama Iqbal muncul dan menyampaikan bahwa pihak travel yang bekerja sama dengan koperasi tidak bertanggung jawab. Hal itu menimbulkan kecurigaan para jamaah, karena sejak awal **nama travel resmi tidak pernah disebutkan secara jelas.


Salah satu calon jamaah kemudian meminta anaknya di Jakarta menelusuri kebenaran informasi tersebut. Setelah ditelusuri, kantor travel yang disebut-sebut oleh koperasi membantah terlibat dalam program keberangkatan tersebut.


> “Pihak koperasi belum melunasi pembayaran, sehingga kami tidak bisa memproses keberangkatan jamaah,” ujar perwakilan travel yang dikonfirmasi melalui telepon.


Pihak travel juga mengaku telah menghubungi koperasi untuk klarifikasi, namun justru mendapat jawaban bahwa “jamaah memaksa berangkat lebih cepat.”


Ironisnya, setelah menunggu berhari-hari tanpa kepastian, para calon jamaah akhirnya terlantar di Surabaya dan terpaksa pulang ke Pontianak dengan biaya pribadi.


Hingga berita ini diturunkan, pihak Koperasi Jasa Berkah Bersama Arafah belum memberikan tanggapan maupun pertanggungjawaban atas kegagalan pemberangkatan ratusan calon jamaah umrah tersebut.


Kasus ini kini menjadi sorotan publik, dan sejumlah pihak mendorong agar otoritas terkait, termasuk Kementerian Agama dan aparat penegak hukum, turun tangan melakukan penyelidikan untuk memastikan hak-hak para jamaah terpenuhi dan mencegah terulangnya kasus serupa di kemudian hari.


(Bdg/Red)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung