Pesawaran,harian62.info
Proyek rehabilitasi ruas jalan Gedung Tataan–Kedondong yang terletak di Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, menuai sorotan. Pasalnya, kondisi jalan yang baru dikerjakan kini telah menunjukkan kerusakan. Selain itu, lapisan hotmix yang digunakan terlihat sangat tipis, sehingga menimbulkan pertanyaan terkait spesifikasi teknis pelaksanaan proyek tersebut.
Sejumlah warga dan aktivis antikorupsi ikut angkat suara, termasuk salah satu kepala desa yang menyayangkan proses penggelaran aspal (AC-WC) yang dilakukan saat kondisi jalan masih basah akibat hujan deras.
"Sayang sekali, hotmix-nya diadakan saat kondisi jalan masih basah. Apakah bisa maksimal jika lapisan bawah dalam kondisi basah?" katanya prihatin, Rabu (16/7/2025).
Hal senada disampaikan Yahul, salah satu warga yang merasa kecewa. Menurutnya, proyek dengan anggaran sekitar Rp5 miliar tersebut diperkirakan dikerjakan secara asal-asalan.
"Anggarannya besar, Rp5 miliar, tapi kualitasnya tidak sesuai. Kami menduga proyek ini dikerjakan asal jadi oleh pihak pelaksana hanya demi meraup keuntungan, tanpa memikirkan kualitas hasilnya," jelas Yahul.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris LSM Penjara (Pemantau Kinerja Aparatur Negara) DPD Provinsi Lampung, Ikbal Khomsi, SM, menyatakan akan menerima dugaan ketidaksesuaian tersebut. Ia menilai proyek tersebut berpotensi merugikan keuangan negara apabila dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
"Kami yakin jika proyek ini diperiksa oleh BPK maupun BPKAD, kemungkinan besar akan ditemukan adanya kerugian negara," tegasnya saat ditemui di lokasi proyek setelah menerima sejumlah aduan dari masyarakat.
Ikbal menambahkan, ia akan segera melayangkan laporan resmi kepada aparat penegak hukum untuk meminta penyelidikan lebih lanjut terhadap dugaan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dalam pelaksanaan proyek tersebut.
"Namun sebelumnya, kami akan terlebih dahulu mengkonfirmasi kepada Dinas PU Bina Marga dan Bina Konstruksi terkait status PHO (Serah Terima Sementara) proyek ini. Jika ternyata proyek telah dilakukan PHO, maka ada potensi keterlibatan oknum dalam proses dinas. Kami akan selidiki lebih lanjut," tutupnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Sekretaris Dinas BMBK Kabupaten Pesawaran belum dapat memberikan keterangan teknis secara detail.
"Terkait kegiatan fisik, saya belum bisa memberi informasi teknis. Disarankan langsung ke bidang atau pengelola kegiatan terkait agar informasinya tepat. Mohon maaf," singkatnya.
(NH/Tim)
0 Komentar