Penangkaran Rusa Timor Atau Disebut Juga Rusa timorensis Pelengkap Wana Wisata Kartini

Rembang,harian62.info -

Wana Wisata (WW) Kartini yang dikelola secara mandiri oleh Perum Perhutani KPH Mantingan Divre Jawa Tengah telah lama memiliki penangkaran rusa timor (Rusa timorensis).


Dan keberhasilannya ini telah menjadi rujukan bagi pihak lain untuk mendapatkan indukan secara legal/resmi.


"Sepasang indukan yang berada di tempat wisata puri berlian park adalah hasil dari adopsi penangkaran sini mas, dan masih ada beberapa (tempat wisata) yang antri untuk mendapatkan sepasang indukan!", kata Kusnadi KSS Agroforestry dan Ekowisata KPH mantingan. 


Proses kelahiran yang cukup lama, menjadikan WW. Kartini menangguhkan beberapa permohonan untuk mendapatkan sepasang indukan. 


"Tidak seperti kambing, masa kehamilan lama, setahun sekali, dan sekali lahir cuman satu ekor!", ujar Kusnadi.


Bagi para pengunjung wana wisata, kehadiran rusa timor yang jinak menjadi daya tarik sendiri. Bahkan ada pengunjung yang datang ke wana wisata tidak ke kolam renang (sebagai andalan wisata), tetapi hanya memberi pakan pada rusa. 

"Ada beberapa pengunjung yang datang untuk sekedar memberi makan rusa, tentunya setelah kita seleksi dan kita terapkan prosedurnya mas. Mungkin karena kecintaannya pada satwa liar!", lanjutnya 


"Dan itu sebabnya kami tarik tiket pengunjung yang masuk, selain untuk biaya penangkaran rusa, juga untuk asuransi pengunjung wana wisata!", kata Kusnadi.


Lebih lanjut, KSS K3L KPH mantingan, Bambang Sugiarto menjelaskan bahwa rusa timor merupakan satwa endemik yang keberadaannya dialam liar mulai sulit dijumpai. 


"Dihutan KPH Mantingan ini, keberadaannya (Rusa Timor) dialam sulit dijumpai, itu sebabnya penangkaran rusa merupakan upaya penting untuk menjaga kelestariannya, selain itu, semenjak 2015, Rusa Timor ditetapkan IUCN sebagai satwa rentan punah!", pungkas Bambang.


(Putut Ismayana)

1 Komentar

  1. Salam Lestari, " Pelestarian satwa liar khususnya satwa yg tergolong kategori rentan punah, ini kita wajib menjaga dan melestarikannya supaya anak cucu kita bisa melihat dan berinteraksi langsung dengan satwa- satwa tersebut di kemudian hari, tidak hanya lewat cerita kita, atau lewat media informasi baik cetak atau digital ."

    BalasHapus

KLIK DISINI untuk bergabung