Muba,harian62.info -
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) menunjukkan komitmen kuat dalam merancang masa depan daerah yang lebih sejahtera dengan meluncurkan inovasi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029. Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang digelar hari ini, Pemkab Muba, melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), menggandeng akademisi dari Universitas Sriwijaya (UNSRI) dan mengoptimalkan peran Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai sumber pendanaan alternatif.
Bupati Muba, H. M. Toha, secara langsung membuka Musrenbang RPJMD ini, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan perguruan tinggi. "Kami tidak bisa berjalan sendiri, Dunia usaha dan kampus punya potensi besar untuk bersinergi membangun Muba," tegas Bupati Toha.
Plt. Kepala Bappeda Muba, Agus Arisman, ST., menjelaskan bahwa keterlibatan UNSRI bertujuan untuk memastikan perencanaan pembangunan berbasis data, riset, dan pendekatan ilmiah.
Salah satu fokus utamanya adalah mengarahkan dana CSR dari perusahaan-perusahaan di Muba agar lebih terarah, terukur, dan berkelanjutan, selaras dengan program prioritas daerah. "Melalui kerja sama dengan UNSRI, kita tidak hanya menyusun dokumen RPJMD, tapi juga mendesain strategi mobilisasi CSR agar sejalan dengan program prioritas daerah," ujar Agus.
Inisiatif kolaboratif ini mendapat apresiasi dari narasumber nasional, termasuk perwakilan Kementerian PPN/Bappenas dan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, yang melihatnya sebagai model yang patut dicontoh oleh daerah lain.
Visi Ambisius untuk Muba yang Lebih Maju
RPJMD 2025–2029 dirancang dengan visi besar: “Maju Lebih Cepat, Bersama Menyejahterakan Musi Banyuasin.” Visi ini diwujudkan melalui 7 misi utama, antara lain penguatan SDM, rekonstruksi sosial-ekonomi, peningkatan peran perguruan tinggi dan dunia usaha, serta tata kelola sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk mencapai visi tersebut, Pemkab Muba telah menetapkan 22 program prioritas. Di antaranya adalah Program Keluarga Maju untuk pemberdayaan keluarga prasejahtera dan Program Bantuan Sayang Anak (BASANAK) yang secara konkret menangani masalah stunting.
Pemkab Muba menargetkan peningkatan signifikan pada akhir periode 2029:
* Angka kemiskinan turun ke satu digit (9,98–10,75%).
* Pertumbuhan ekonomi naik ke kisaran 5,10–5,50%.
* Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat menjadi 73,5.
Musrenbang ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Wakil Bupati Rohman, Ketua DPRD Afitni Junaidi Gumay, unsur Forkopimda, TP PKK, tokoh masyarakat, organisasi wanita, serta perwakilan akademisi dan dunia usaha. Kehadiran beragam elemen ini menunjukkan bahwa penyusunan RPJMD bukan sekadar proses teknokratik, melainkan upaya kolektif menuju kesejahteraan bersama.
Di akhir kegiatan, Bupati Toha menekankan bahwa dokumen RPJMD yang akan dihasilkan harus menjadi pedoman pembangunan yang konkret dan terukur. "Ini bukan hanya soal rencana, tapi komitmen bersama mewujudkan perubahan," pungkasnya.
Dengan langkah inovatif ini, Pemkab Muba berharap dapat menciptakan sinergi yang kuat antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, membawa Musi Banyuasin menuju masa depan yang lebih cerah.
(Randi/team)
0 Komentar