(Tim Monitoring AWI kota Pontianak)
Sekadau,harian62.info -
Tim Monitoring Aliansi Wartawan Indonesia (AWI) Kota Pontianak, di bawah koordinasi Budi Gautama, menyoroti maraknya aktivitas tambang emas ilegal (PETI) yang terjadi di sekitar kawasan wisata Lawang Kuari, Kabupaten Sekadau. Tim AWI menilai, praktik tambang tanpa izin tersebut tidak hanya merusak lingkungan, tetapi juga menunjukkan adanya indikasi pembiaran oleh aparat di lapangan.
“Kami mendesak Kapolri dan Kapolda Kalbar untuk turun langsung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap jajaran aparat di wilayah tersebut,” tegas Budi Gautama, Ketua DPC AWI Kota Pontianak. “Sudah saatnya tindakan tegas diambil, bukan hanya kepada pekerja lapangan, tetapi juga cukong dan pihak yang diduga membekingi aktivitas PETI.”
Tim Monitoring AWI juga menemukan adanya dugaan keterlibatan jaringan distribusi BBM subsidi yang digunakan untuk mendukung operasional tambang ilegal tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa praktik PETI di Lawang Kuari telah terorganisir dan melibatkan banyak pihak.
Budi Gautama menegaskan, Tim AWI akan terus memantau perkembangan kasus ini hingga tuntas. “Kami tidak akan tinggal diam. Kami siap berkoordinasi dengan lembaga penegak hukum dan organisasi masyarakat sipil agar proses penegakan hukum berjalan transparan dan akuntabel,” ujarnya.
Kasus tambang ilegal Lawang Kuari menjadi ujian nyata komitmen aparat penegak hukum dalam memberantas kejahatan lingkungan dan ekonomi. Masyarakat menaruh harapan besar agar tindakan tegas benar-benar dilakukan dan menjadi efek jera bagi para pelaku serta pihak yang melindungi mereka.
Tim Monitoring AWI Pontianak akan terus mengawal dan menginformasikan perkembangan terbaru kasus ini kepada publik, demi memastikan supremasi hukum berjalan sebagaimana mestinya dan kepentingan lingkungan serta masyarakat tidak dikorbankan oleh kerakusan segelintir pihak.

0 Komentar