Pasaman,harian62.info -
Perjuangan para pemuda untuk melawan penjajah dan untuk persatuan bangsa indonesia terutama para pemuda dimasa penjajahan ditandai dengan adanya peringatan Hari sumpah pemuda yang tiap tahun dilaksanakan.
Isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut
- Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
- Kedua: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
- Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda merupakan tonggak penting dalam sejarah Indonesia yang menunjukkan semangat persatuan dan kesatuan pemuda dari berbagai daerah untuk mencapai kemerdekaan.
Dalam peringatan tersebut juga tampak hadir, Wakil Bupati Pasaman Parulian Dalimunthe, Forkopimda, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD, Ketua TP PKK Pasaman, Ketua GOW, Pasukan Kodim 0305 Pasaman, Satuan Polres Pasaman, Pol PP dan damkar, Polri dan Ratusan ASN, Pelajar se-Kecamatan Lubuksikaping.
Puncak peringatan yang sangat meriah, khidmat dan sukses mengangkat Tema,"Pemuda Pemudi bergerak Indonesia Bersatu ".
Dalam kesempatan tersebut Bupati Pasaman Welly Suheri membacakan pidato Menteri Pemuda dan Olah raga menyebutkan Pemuda ditahun 1928 merupakan pemuda pemberani tidak banyak bicara dan berkorban dengan nyawa dan darah untuk membela negara dari penjajah tentunya hal ini perlu menjadi contoh bagi generasi sekarang, kendati saat ini tidak lagi berjuang dengan senjata namun dengan pengetahuan, teknologi dan kerja keras.
Selain itu Welly Suheri atas nama Bupati dan Pemerintah Daerah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melangkah bersama melakukan upaya upaya pemberdayaan pemuda, dalam rangka ,mempersiapkan generasi yang beradap beriman dan berilmu yang kapabel dan siap berkontribusi gemi kemajuan pembangunan terutama di Kabupaten Pasaman.
Selain itu Bupati juga berharap, dukungan seluruh pihak terhadap keterlibatan pemuda dalam kegiatan sosial masyarakat dan pembangunan,serap inspirasi dan ide pemuda untuk mendukung pembangunan yang berkeadilan dan sekaligus bimbinglah mereka, tutup Welly Suheri.
Dalam kegiatan tersebut, turut mengiringi kegiatan upacara pasukan drum band MAN I Lubuksikaping dan tak kalah meriahnya, juga digelar pertunjukan drama kolosal tentang perjuangan pemuda dan pemudi melawan penjajah, yang dibawakan oleh siswa siswi pelajar SMA II Lubuksikping.
Keberadaan tim medis Puskesmas Lubuksikaping pada upacara tersebut, telah dapat membantu dengan baik dan profesional salah seorang peserta upacara yang.hampir tidak sadarkan diri, diduga karena kelelahan, dan setelah diberikan pengobatan ,peserta kembali mengikuti upacara.
(Andalusia Redaksi Sumbar)



0 Komentar