DPD AKPERSI Kalbar Ingatkan Warga: Waspada Peredaran Oli Palsu, Jangan Sampai Jadi Korban

Pontianak,harian62.info -

Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Keluarga Pers Indonesia Provinsi Kalimantan Barat (DPD AKPERSI Kalbar) angkat bicara soal maraknya dugaan peredaran oli mesin kendaraan palsu di Kota Pontianak dan sekitarnya. Fenomena ini dikhawatirkan merugikan masyarakat, baik pengguna roda dua maupun roda empat.


Ketua Divisi Komunikasi dan Informatika DPD AKPERSI Kalbar, Syaifullah, yang akrab disapa Bang Iful, mengaku dirinya sempat menjadi korban saat membeli oli berlabel Pertamina Enduro kapasitas 0,8 liter di salah satu agen sparepart di Pontianak.


“Saat mau digunakan, oli itu terlihat aneh—warnanya agak kehitaman, baunya tengik, bahkan ada endapan kotoran. Jelas-jelas itu bukan kualitas oli baru. Untung saya tidak langsung menuangkannya ke mesin motor,” ungkap Bang Iful.

Tips Membedakan Oli Asli dan Palsu

Bang Iful pun membagikan ciri-ciri yang harus diperhatikan konsumen:

  • Kemasan berkualitas: botol rapi, kokoh, dan memiliki segel/hologram atau kode QR.

  • Label jelas: tajam, cerah, tidak buram, serta ada segel timbul.

  • Warna oli: jernih, bening, atau sesuai merek; tidak gelap dan keruh.

  • Aroma: tidak berbau tengik atau gosong.

  • Isi oli: tidak ada endapan atau gumpalan.

  • Performa mesin: oli asli menjaga mesin tetap halus, tidak cepat panas, dan suara lebih tenang.


Sebaliknya, oli palsu biasanya memiliki kemasan murahan, label buram, warna keruh atau kecoklatan seperti oli bekas, bau menyengat, mengandung endapan, hingga nomor produksi yang tidak sesuai dengan kemasan.

Bahaya Fatal Oli Palsu

Menurut DPD AKPERSI Kalbar, penggunaan oli palsu dapat menyebabkan:


  • Pelumasan tidak optimal, gesekan meningkat.

  • Keausan piston, bearing, ring piston, hingga camshaft.

  • Mesin cepat panas (overheat).

  • Penumpukan kerak/lumpur (sludge).

  • Mesin mogok, tenaga menurun, akselerasi lambat.

  • Kerusakan seal dan kebocoran.

  • Biaya servis tinggi akibat kerusakan parah.

Seruan ke Aparat dan Pertamina

DPD AKPERSI Kalbar menghimbau masyarakat untuk lebih teliti saat membeli oli, serta mendorong aparat penegak hukum (APH), dinas terkait, dan khususnya PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan agar tidak tinggal diam.


“Jangan hanya duduk di kantor. Cek langsung ke lapangan! Masyarakat sudah dirugikan, dan ini menyangkut keselamatan serta ekonomi rakyat. Pemerintah membayar kalian dari pajak rakyat untuk bekerja maksimal,” tegas Bang Iful.


DPD AKPERSI Kalbar menegaskan akan terus memantau dan mengawal kasus dugaan peredaran oli palsu ini agar tidak lagi merugikan konsumen di Kalimantan Barat.


(BD/Sumber: DPD AKPERSI Kalbar)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung