Bobrok SDN 01 Tanjung Balik : Konflik Guru Isu Perselingkuhan, Hingga Dugaan Penyalahgunaan Dana BOS









Lima puluh kota,harian62.info -

Dunia pendidikan kembali tercoreng. SDN 01 Tanjung Balik (Rimbodata) kini menjadi sorotan publik setelah berbagai persoalan internal mencuat ke permukaan. Konflik antar guru, isu perselingkuhan, hingga dugaan penyalahgunaan dana BOS menyeret sekolah ini ke jurang krisis kepercayaan.


Kondisi ini bermula sejak kepala sekolah lama pensiun, lalu digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt). Alih-alih membawa suasana baru, justru ketidaknyamanan yang muncul. Suasana belajar tak lagi kondusif, hubungan antar guru retak, dan komunikasi dengan komite sekolah macet. Imbasnya, proses belajar mengajar terganggu dan wali murid pun semakin resah. Bahkan beberapa orang wali murid ingin memindahkan anaknya ke sekolah lain.


Ketegangan pecah beberapa waktu lalu. Seorang wali murid datang bersama putrinya melabrak seorang guru di sekolah. Sang guru yang diduga menjalin hubungan terlarang dengan suami sah wali murid tersebut. 


Isu perselingkuhan itu tak hanya merusak keharmonisan keluarga, tetapi juga mencoreng nama baik sekolah, sekaligus mengguncang psikologis murid.


Ironisnya, guru yang dilaporkan bukan sembarangan. Ia juga menjabat sebagai bendahara Dana BOS – posisi strategis sekaligus rawan penyalahgunaan. Dugaan publik pun kian tajam, terlebih laporan keuangan BOS di sekolah ini disebut-sebut kerap “tekor” dan tidak transparan.


Sejumlah wali murid menilai, masalah keuangan hanyalah puncak gunung es dari bobroknya manajemen sekolah.


 “Kami khawatir pendidikan anak-anak jadi korban. Guru harusnya fokus mengajar, bukan terlibat masalah pribadi. Dana BOS pun harus jelas, jangan malah jadi sumber persoalan,” tegas seorang wali murid.


Desakan masyarakat semakin menguat agar Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota segera turun tangan. Mereka menilai, jika masalah ini terus dibiarkan, citra pendidikan di Tanjung Balik akan kian hancur.


Sorotan juga diarahkan kepada Korwil Pendidikan Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Jasmiati, serta pengawas sekolah, Maswir. Masyarakat menuding keduanya lamban dalam mengemban tugas, jangan hanya “duduk manis menunggu gaji,” tanpa menyentuh persoalan nyata yang terjadi di lapangan.


Tak berhenti di sana, ada pula praktik lama yang masih bertahan di sekolah ini. Tradisi guru menjajakan makanan kepada murid saat jam sekolah, yang jelas-jelas dilarang aturan, masih berlangsung tanpa kontrol. Praktik yang mestinya dihentikan itu seakan dibiarkan menjadi budaya.


Kini, bola panas ada di tangan Dinas Pendidikan. Sudah semestinya Dinas Pendidikan turun tangan, jangan menutup mata, Publik menunggu langkah konkret untuk mengembalikan marwah SDN 01 Tanjung Balik agar kembali menjadi lembaga pendidikan, bukan arena konflik, isu perselingkuhan, dan praktik bobrok pengelolaan dana.


( Toni Bl/ Tim & Red )

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung