Aksi 179, Ribuan Ojol Gelar Demo Tuntut Bagi Hasil 90:10 dengan Aplikator

Harian62.info -

Asosiasi pengemudi ojek online Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia berencana menggelar aksi unjuk rasa pada hari ini, Rabu (17/9/2025). 


Dalam poster seruan yang diterima Kompas.com, terlihat salah satu tuntutan utama yang dipampang dalam demo hari ini bertajuk “Aksi 179” itu adalah perbaikan sistem bagi hasil, yaitu 90 persen untuk pengemudi dan 10 persen untuk aplikator. Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono mengatakan, akan ada sekitar 500 pengemudi ojol roda dua, roda empat, dan kurir online yang akan mengikuti demo hari ini.



Demo ojol 17 September ini akan digelar dengan skema konvoi dari markas Garda Indonesia menuju tiga titik demo, yaitu Istana Presiden, Gedung Kementerian Perhubungan, hingga Gedung DPR RI. “Kami start dari markas Garda di Cempaka Mas Jakarta Pusat pada jam 10.00 - 11.00 WIB. Lanjut konvoi ke Istana Presiden dan Kemenhub, terakhir di DPR RI jam 12.00 - 13.00 WIB,” ujar Igun kepada Kompas.com, Rabu.



Igun mengatakan, demo ojol hari ini adalah gelombang lanjutan dari aksi massa sebelumnya, yang turut menewaskan pengemudi ojol, yaitu Affan Kurniawan (21).



Mereka akan mematikan aplikasi sebagai bentuk protes terhadap aplikator dan regulasi yang dinilai merugikan pengemudi ojol. Para pengemudi juga menuntut pemerintah untuk membentuk regulasi yang berpihak pada ojol, sebagai kelompok pekerja yang rentan dan tidak memiliki jaminan kesejahteraan. Igun mengeklaim bahwa aksi yang digelar oleh Garda Indonesia telah mendapat dukungan dari kelompok mahasiswa.



“Eskalasi gelombang perlawanan akan makin meningkat dengan bergabungnya pengemudi ojol bersama mahasiswa akan menjadi kekuatan besar,” kata dia. Selain itu, Igun juga menepis beredarnya kabar pembatalan Aksi 179 oleh Aliansi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia hari ini. Menurutnya, penyebaran poster-poster palsu itu dinilai sebagai langkah pelemahan gerakan pengemudi ojek online untuk turun ke jalan. “Hoaks itu (poster yang menyerukan pembatalan aksi). Ada propaganda yang ingin membatalkan aksi,” kata Igun.


1. RUU Transportasi Online segera masukkan dalam Prolegnas

2. Potongan aplikator 10 persen, tidak bisa ditawar lagi 

3. Regulasi tarif pengantaran barang dan makanan 

4. Audit investigatif potongan 5 persen hak ojol yang telah diambil oleh aplikator 

5. Hapuskan semua program aplikator yang merugikan ojol seperti aceng, slot, multi order, member berbayar

6. Ganti Menteri Perhubungan yang pro kepada rakyat, 

7. Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang menyebabkan jatuhnya dua korban jiwa dari pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rusdamdiyansyah (26) di Makassar.



Sumber : Kompas.com

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung