Kabupaten Asahan,harian62.info -
Berdasarkan informasi di media korannusantara.id terkait pemberitaan pada 21 Juli 2025 Aksi damai yang digelar sejumlah massa dari Mahasiswa untuk menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi dana COVID-19 di Sumatera Utara justru berakhir ricuh.
"Pasalnya, Puluhan peserta aksi diserang brutal dan dianiaya oleh sekelompok pria tak dikenal yang diduga kuat merupakan oknum -oknum preman bayaran. Hal ini sangat mencedrai hak demokrasi sebagai landasan negara hukum dan demokrasi", ucap Muhammad Seto Lubis Demisioner Kepala Bidang (Kabid) Perguruan Tinggi Kemahasiswaan dan Pemuda (PTKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang kisaran Asahan pada 22 Juli 2025.
Lanjutnya, maka berdasarkan hal itu. Saya meminta kepada pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam untuk mengintruksikan kepada Kabid PTKP Pengurus Besar HMI dan seluruh Badan Kordinasi dan cabang untuk menggelar aksi solidaritas untuk Kader HMI atas nama yang menjadi korban Aulia karena sebagai kader kita di cedrai dengan brutal",
Ditambahkannya, dengan terjadinya peristiwa ini. Saya meminta dengan tegas kepada bapak Kapolda Sumatera Utara untuk dapat menangkap oknum pemukulan korban Aulia dan memproses oknum polisi yang ngepam penanganan aksi yang diduga tidak becus atau profesional sehingga terjadi insiden tersebut, yang mana mereka telah melanggar hukum dan hak dalam penyampaian aspirasi di muka umum yang di lindungi undang undang dan dapat memeriksa anggota kepolisian yang menjaga jalannya aksi kenapa bisa ada pihak yang tidak bertanggungjawab menerobos barisan massa aksi tersebut ", Cetusnya.
(Sahidun)
0 Komentar