Menegaskan Visi Ketahanan Pangan Nasional, Persatuan Umat Islam Kembangkan Potensi Wakaf Umat Berkelanjutan

Jakarta,harian62.info -

Pemerintahan Prabowo - Gibran menargetkan, Kabinet Merah Putih akan dapat menuntaskan pembangunan lumbung pangan, sebagai indikator utama terealisasinya swasembada pangan di tahun 2025. Meski diakui sejumlah pihak tidak akan mudah, Prabowo yakin akan bisa tercapai tahun ini. Terkait hal tersebut, Ketua Umum Persatuan Ummat Islam (PUI) Raizal Arifin mengatakan, dalam mewujudkan langkah kemandirian pangan umat, PUI telah berupaya melakukan serangkaian pengelolaan wakaf produktif sebagai potensi kekuatan umat, visi, dan sistem keummatan yang diyakini tepat untuk membangun kesadaran kemandirian dan memajukan Indonesia ke depan.


"Inisiatif ini merupakan bentuk kontribusi nyata organisasi massa umat Islam Persatuan Ummat Islam (PUI) dalam menjawab tantangan ketahanan pangan di Indonesia," kata Raizal Arifin dalam keterangan tertulis melalui saluran komunikasi Whatsapp Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PUI, pada Senin, (12/5/2025).


Menegaskan Visi dan arah perjuangan PUI, disebutkan Raisal, untuk mengoptimalkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, melalui Gelar Muktamar PUI ke-15 --yang akan diselenggarakan di Jakarta, Selasa (13/5/2025), PUI telah mendapat dukungan banyak pihak dan PUI bersatu memberikan solusi ketahanan pangan nasional berbasis wakaf produktif, sebagai solusi strategis ketahanan pangan umat.


"Kami ingin membuktikan bahwa kekuatan umat, jika dikelola dengan visi dan sistem yang tepat, mampu melahirkan solusi mandiri dan berkelanjutan," pungkas Raizal Arifin.


Disamping solusi wakaf produktit, pihaknya menilai, tantangan pangan di Indonesia juga ada pada persoalan optimalisasi lahan wakaf yang tersedia, Data dari Badan Wakaf Indonesia (BWI) mengungkap, terdapat lebih dari 50 ribu hektare luas bidang wakaf yang perlu memdapat perhatian untuk dikembangkan oleh gerakan wakaf dari hulu ke hilir. Hal itu dimulai dari soal penambahan lahan wakaf pertanian, peningkatan produksi, pengolahan pasca panen, pembangunan infrastruktur, distribusi logistik, hingga hal pemanfaatan hasilnya agar bisa dikelola secara mandiri dan berkeadilan.


Sejalan dikatakan Raizal Arifin, Ketua Panitia Muktamar, Irfan Ahmad Fauzi menambahkan, forum muktamar ini bukan hanya sekadar agenda internal rutin lima tahunan, melainkan juga menjadibmomentum strategis untuk menegaskan peran kebangsaan PUI di masa kini, sejak awal didirikan tahun 1971, lalu kiprahnya peran sertanya dalam era kemerdekaan Indonesia, PUI konsisten membantu masyarakat dan negara melalui kontribusinya dalam ketahanan pangan, pendidikan, dan pemberdayaan umat.


"PUI hadir tidak hanya sebagai kekuatan moral dan spiritual, tetapi juga sebagai mitra strategis bangsa. Ketahanan pangan adalah isu prioritas nasional, dan kami menawarkan pendekatan wakaf sebagai solusi Islami, sistemik, dan membumi," ujar Irfan menutup penjelasannya.



Keterangan Foto :

Ketua Umum Persatuan Umat Islam (PUI) Raizal Arifin.


[JONASH62]

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung