MuaraEnim,harian62.info -
Dari informasi yang kami terima dari narasumber warga Desa Kemang yang menghubungi awak media lewat hendphone panggilan suara, menjelaskan secara rinci dugaan kecurangan belanja desa dan sistem pengelolaan program desa.
Narasumber menjelaskan seperti berita terdahulu. Program ketahanan pangan hewani bukan hanya anggaran yg disalahgunakan, tapi juga pelaksanaan. Sistem kepengurusan sapi seharusnya berkelompok, beda halnya yang terjadi di Desa Kemang. Kandang sapi yg dibangun dengan Dana Desa (DD) dengan nilai ± Rp.50.000.000 justru dijadikan tempat parkir sepeda motor oleh warga sekitar, sedangkan sapi diurus oleh anggota BPD dan keluarga dekat kades.
Program BLT DD (Bantuan Langsung Tunai), sumber anggaran APBN tahun 2023. KPM (Keluarga Penerima Manfaat), warga Desa Kemang hanya menerima bantuan sebelas bulan dengan nilai Rp.3.300.000. Seharusnya KPM (Keluarga Penerima Manfaat) menerima bantuan senilai Rp.3.600.000 per tahun selanjutnya.
Narasumber juga menjelaskan kepada awak media dalam program Nasional Agraria (Prona) di tahun 2021 sebanyak kurang lebih 470 orang masyarakat Desa Kemang membuat sertifikat Prona, dipungut biaya 150 per sertipikat. Yang sampai saat ini masih saja ada masyarakat belum mengambil sertifikat tersebut dikarenakan tidak mampu membayar. Sertifikat Prona itu masih ditahan kepala desa sampai saat ini, padahal program Prona tersebut gratis. "Jelas narasumber."
Insentif Limas Desa Kemang tahun 2023 hanya dibayarkan sembilan bulan kepada masing-masing anggota Linmas yg berjumlah sekitar ± 17 orang. Masih digantung tiga bulan oleh kepala desa, tidak tahu mengapa. Selanjutnya narasumber menjelaskan serta menambahkan.
Pada tahun belanja 2024, Desa Kemang menganggarkan ketahanan pangan nabati. Namun besaran anggaran belum diketahui. Program kerjanya bergerak di bidang budidaya jamur tiram. Seharusnya berkelompok, nyatanya lokasi tempat budidaya jamur tiram tahun 2024 berada di halaman belakang rumah pribadi kades.
Demikian penjelasan narasumber kepada awak media. untuk mendapatkan berita yg berimbang, awak media mencoba konfirmasi kepala desa lewat WhatsApp 08217980xxxx. Dibaca, tersampaikan, namun tidak dibalas.
(Fauzi Ishak)
0 Komentar