Seorang Tulang Punggung Keluarga Menjadi Korban Keganasan Aparat yang Tidak Pro Pada Pengusaha Rakus dan Tamak

 Cilegon,harian62.info -

‎Affan Kurniawan bukan siapa-siapa dalam silsilah kekuasaan. Namanya tak pernah tertera di sampul majalah Forbes, tak bergema di ruang paripurna DPR, tak hadir di meja bundar para menteri. Ia hanyalah seorang driver ojol seragam hijau lusuh, helm berpeluh, dan aplikasi di layar ponselnya yang menanti panggilan.



‎Namun pada 28 Agustus 2025, tubuhnya diremukkan roda baja rantis Brimob. Jalan raya yang seharusnya jadi panggung rakyat bersuara, menjelma altar pengorbanan bagi demokrasi yang semakin kehilangan jiwa.



‎Negara menyebutnya insiden. Media menuliskannya sebagai kericuhan. Polisi membungkusnya dengan kata prosedur. Tetapi bagi keluarganya, itu adalah kehilangan seorang anak, yang pergi tanpa sempat berpamitan.



‎Kekuasaan di negeri ini telah lama lupa:

‎Bahwa gaji polisi berasal dari rakyat yang mereka pukuli. Bahwa bensin kendaraan taktis yang melindas tubuhnya dibeli dari pajak orang kecil yang mereka abaikan. Bahwa kursi kekuasaan tempat mereka duduk ditopang suara rakyat di bilik-bilik sempit TPS.



‎Namun begitulah realita demokrasi yang dikuasai segelintir pejabat dan antek anteknya sehingga memakan korban dari masyarakat kecil.



‎(Deep73/cilegon)

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung