Simalungun,harian62.info –
Warga Nagori Moho, Kecamatan Jawa Maraja, Kabupaten Simalungun, dibuat geleng-geleng kepala melihat pembangunan sebuah tower di wilayah mereka. Pasalnya, para pekerja di proyek tersebut tampak nekat bekerja di ketinggian tanpa menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm proyek, rompi keselamatan, maupun sepatu kerja.
Pemandangan ini menimbulkan kekhawatiran serius. Pasalnya, pekerjaan konstruksi—apalagi membangun tower menjulang tinggi—memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan fatal. “Kalau jatuh dari atas, siapa yang bertanggung jawab? Keselamatan itu nomor satu,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Yang lebih mengherankan, hingga kini tidak ditemukan papan proyek yang berisi informasi resmi tentang siapa pelaksana dan pengawas pembangunan. Minimnya transparansi ini membuat masyarakat bertanya-tanya apakah pihak pelaksana mematuhi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) atau tidak.
Warga berharap pihak terkait, terutama Dinas Tenaga Kerja dan pengawas proyek, segera turun ke lapangan untuk memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai standar.
“Jangan tunggu ada korban baru sadar pentingnya APD. Nyawa pekerja itu mahal,” tegas warga.
Sementara itu, pihak terkait hingga kini belum dapat di temui untuk memberikan keterangan resmi terkait proyek pembangunan tower tersebut.
(HD/MR, harian62.info)
0 Komentar