Perpustakaan Jakarta Didorong Jadi Ruang Nyaman bagi Gen Z dan Mahasiswa

Jakarta,harian62.info -

Perpustakaan di Jakarta diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga ruang kreatif dan pengembangan diri yang mampu menarik minat generasi milenial dan Gen Z. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Nasrudin Djoko Surjono, saat menghadiri Talkshow Pena Warna 2025 yang digelar Dispusip DKI Jakarta bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jumat (20/6/2025).


"Perpustakaan harus bersifat dinamis, menjadi fasilitas pengembangan diri bagi generasi muda. Kami ingin perpustakaan menjadi tempat diskusi, talkshow, seminar, dan berbagai kegiatan positif lainnya, bukan sekadar ruang membaca," kata Nasrudin. Ia menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta membuka akses seluas-luasnya bagi kalangan perguruan tinggi untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang kini hadir di lima wilayah kota dengan jam operasional yang diperpanjang.


Nasrudin juga menekankan upaya peningkatan kualitas pustakawan agar pelayanan semakin profesional dan mampu mendukung kebutuhan generasi muda di era digital.


Talkshow bertema “Perpustakaan Sebagai Ruang Ketiga” ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, seperti Penggiat Literasi Maman Suherman, Penulis Buku Reda Gaudiamo, Aktivis Perpustakaan Taufik Asmiyanto, serta akademisi UNJ dan UI.


Maman Suherman mengapresiasi upaya Pemprov DKI Jakarta dalam menghidupkan fungsi perpustakaan. "Sungguh ironis jika ada daerah yang malah menghapus dinas perpustakaan. Padahal keberadaan perpustakaan sangat penting untuk membangun budaya literasi," ujarnya.

Sementara Reda Gaudiamo menyoroti pentingnya perpustakaan yang ramah anak agar budaya membaca tertanam sejak dini. "Perpustakaan harus menjadi ruang yang nyaman dan aman bagi semua kalangan usia," tuturnya.


Aktivis literasi sekaligus dosen UI, Taufik Asmiyanto, menambahkan bahwa indeks membaca masyarakat Indonesia masih tertinggal dibanding negara tetangga. "Perlu sosialisasi yang masif agar generasi muda, termasuk mahasiswa, lebih gemar membaca," katanya.


Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ, Dr. Aip Badru Jaman, juga menyerukan pentingnya budaya membaca di kalangan mahasiswa. "Semua pengetahuan dan solusi ada di buku. Mahasiswa harus menjadikan membaca sebagai kebiasaan," pesannya.


Langkah kolaboratif ini diharapkan menjadi titik awal transformasi perpustakaan Jakarta sebagai ruang ketiga yang betul-betul dirindukan dan dimanfaatkan generasi muda.


Maz Havid

0 Komentar

KLIK DISINI untuk bergabung